“Sesungguh Allah tdk merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri ” إِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Sekarung mangga


Ada suatu negeri yang di pimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana. Sang raja selalu percaya kepada semua bawahan dan prajuritnya. Rakyatnya hidup makmur berlimpah hasil bumi. 
Suatu ketika sang raja berjalan-jalan di kebun mangga milik istana. Melihat hasil kebun mangganya, sang raja melihat dengan gembira karena membuahkan mangga yang besar-besar dan banyak.
Keesokan harinya raja memanggil 3 pembantunya. Dan memerintahkan ke-3 pembantunya untuk mengambilkan masing-masing 1 karung buah mangga. Dan ke tiga pembantunyapun segera menuju ke kebun mangga. 
Pembantu 1 berpikir. Biasanya sang raja tidak pernah mengecek apa isi dari karungnya. Kemudian dikumpulkannya daun-daun kering dan dimasukkan ke dalam karung hingga penuh. Melihat pohon mangga yang tinggi, pembantu ke 2 berpikir bagaimana caranya bisa mengisi 1 karung mangga tanpa susah. Diambilnya ranting-ranting dan dimasukkan ke dalam karung hingga penuh.
Pembantu 3 berpikir, ini adalah titah dari sang raja. Dipilihlah mangga yang besar-besar dan sudah masak. Meskipun harus menaiki pohon yang tinggi, pembantu ke 3 ini tidak patah semangat. Satu per satu dimasukkan ke dalam karung hingga penuh.
Ke 3 pembantu raja inipun segera menghadap sang raja. Melihat ke 3 pembantu ini kelelahan. Sang raja kemudian iba dan memerintahkan ke 3 pembantunya ini untuk membuka karung dan menyuruhnya untuk di makan. Para pembantu raja ini, hanya pembantu ke 3 yang berani membuka karung dan memakan mangganya. Pembantu 1 dan 2 segera meminta maaf ke pada sang raja atas kelalaian dalam menjalankan titah sang Raja.
Dari cerita ini menggambarkan sebuah pepatah. Siapa yang menanam dia akan mendapatkan apa yang di tanamnya. Sebarkanlah virus kebaikan disekeliling kita. Lakukanlah pekerjaan dengan benar dan sepenuh hati. Karena kita akan mendapatkan hasil dari apa yang pernah kita kerjakan.

»»   Read more....

Surah Al.Baqarah

Surah Al-Baqarah (Arab: البقرة , al-Baqarah, "Sapi Betina") adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Sebagian besar ayat dalam surah ini diturunkan pada permulaan hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwa Haji Wada'. Surah ini merupakan surah terpanjang dalam Al-Qur'an. Surah ini dinamai al-Baqarah yang artinya Sapi Betina karena di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67-74). Surah ini juga dinamai Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dinamai juga surat Alif Lam Mim karena surah ini dimulai dengan huruf arab Alif Lam dan Mim.
Isi surah Al.Baqarah

Sumber.  id.wikipedia.org
              quran.al-shia.org
»»   Read more....

Dimana Tuhan ?

 Saat kita berbahagia sebagian diantara kita tidak bersyukur atas nikmatNYA.
Tidak pernah meneteskan air mata atas kebesaranNYA.
Kenikmatan adalah Ujian dan cobaan.
Begitu dengan keterpurukan.

Saat musibah menimpa, seolah merasa dunia akan kiamat.
Saat musibah menimpa, seolah merasa dalam hampa.
Saat itu pula...
Kita menanyakan keberadaanNYA..
Kita menanyakan keadilanNYA..
Tuhan...dimana engkau Tuhan ? Bantulah hambaMU ini !
Dimana keadilanMU ?

Lihatlah disekelilingmu...
Lihatlah matahari..rasakan panasnya..
Minumlah segelas air untuk tenggorokan yang kering.

Keluarlah di senja hari
Mata langit akan memancar dengan segala keindahan
Sebagai tanda dunia akan terlelap

Keluarlah dimalam hari.
Lihatlah bintang...lihatlah bulan

Keluarlah di waktu fajar
Hiruplah udaranya..rasakan sampai penuh dalm rongga parumu

Semua yang engkau lihat...semua yang engkau rasakan..
Apakah engkau pernah meminta kepadaNYA ?




»»   Read more....